_

Monday, August 12, 2013

MATURITY - Indonesian Version


MATURITY

Tingkat kesiapan seseorang dalam menjalani kehidupan nyata, bukan diukur dari umur, apakah dia lebih tua atau lebih muda.Melainkan dari tingkat kedewasaan orang tersebut.

Seseorang yang memiliki umur lebih tua, belum tentu ia memiliki tingkat kedewasaan yang cukup. Tetapi seseorang yang lebih muda, belum tentu ia memiliki tingkat kedewasaan yang lebih rendah.  

Ada perkataan masyarakat bahwa seseorang dikatakan dewasa karena keadaan yang memaksa dirinya untuk menjadi dewasa.

Tetapi untuk saya pribadi, statement tersebut tidak 100% benar. Karena, seseorang menjadi dewasa atau kekanak – kanakan tergantung dari diri mereka sendiri. Tergantung dari apa yang mereka putuskan untuk diri mereka sendiri. Tetapi perlu di ingat bahwa, orang dewasa yang sifatnya belum dewasa, mereka belum tentu bisa memutuskan atau memilih mana yang terbaik untuk mereka. Yang mereka ketahui adalah, memutuskan apa yang mereka inginkan.

Karena sesungguhnya, orang yang belum memiliki sifat yang dewasa, tidak bisa membedakan mana yang disebut terbaik dan mana yang disebut keinginan pribadi.

Ada juga hal lain dimana orang mengatakan bahwa, seseorang yang sudah bisa mencari penghasilan untuk menghidupi dirinya sendiri, sudah dianggap dewasa.

Itu sangat disayangkan, karena kenyataannya adalah, tidak setiap orang berprofesi memiliki sifat kedewasaan karena alas andasar setiap orang untuk bekerja sesungguhnya sangat beragam.

Ada yang bekerja karena ia ingin dihargai, ada yang ingin membahagiakan orang tua dan seluruh anggota keluarga, ada juga yang bekerja karena ia ingin disegani, ada yang bekerja karena ia ingin membalas dendam, dan yang trakhir ada yang bekerja karena ia ingin selalu dibutuhkan; yang artinya, ia ingin menjadi orang yang selalu dicari cari dan diutamakan.

Orang yang tidak memiliki sifat kedewasaan, mereka adalah orang – orang yang sangat labil dan mudah terpengaruhi oleh perasaan mereka sendiri secara berlebihan. Orang – orang seperti ini cenderung melakukan kesalahan yang sama. Mereka selalu bertindak sebelum mereka sempat memikirkan konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.

Mereka berusaha untuk berhenti melakukan kesalahan yang sama tapi pada saat mereka dihadapi oleh situasi yang sama di kemudian hari, mereka tetap tidak dapat menahan egoisme dan emosi mereka dan pada akhirnya sulit untuk keluar dari suatu masalah. Mereka seolah – olah berputar di satu tempat tanpa mengetahui jalan keluarnya.

Orang yang tidak dewasa selalu mengalami kesulitan dalam menahan keinginan pribadi mereka. Mereka cenderung memperlihatkan kekecewaan mereka disaat mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, secara langsung maupun secara tidak langsung seperti berdiam diri.

Saya sudah menjelaskan di paragraph sebelumnya bahwa orang yang tidak dewasa cenderung labil atau berubah – ubah. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi alasan mengapa orang yang tidak memiliki sifat kedewasaan, tidak pernah bisa dipegang janji janjinya.

Pada intinya yang ingin saya sampaikan adalah dunia ini tidak akan mau menunggu sampai sifat kita dewasa. Apalagi di jaman yang seperti ini, dimana segala hal tidak selalu sesuai dengan harapan atau keinginan kita. Dibutuhkan kekuatan besar untuk menjadi seorang yang dewasa. Dibutuhkan kekuatan yang besar untuk dapat meredam emosi dan keinginan pribadi kita masing – masing.

Dunia ini tidak lagi cocok bagi manusia – manusia dewasa yang memiliki sifat kekanak –kanakan. Kita semua dituntut untuk menjadi dewasa. 

Termasuk bagi mereka yang masih berusia muda. Berhentilah memaksakan kehendak secara berlebihan.

Janganlah kita mengasihi sesama atau seseorang dengan mengharapkan hal yang sama. Tapi kasihilah sesama karena setiap orang berhak untuk dikasihi.

Janganlah kita menolong seseorang karena kita ingin ditolong dikemudian hari. Tapi salinglah menolong karena memang tidak ada satu orang pun di dunia ini dapat melakukan semuanya seorang diri.

Janganlah kita ada untuk seseorang karena kita ingin dibutuhkan. Tapi biarlah kita selalu ada di setiap saat karena memang kita memiliki hati yang tulus.

Janganlah menjaga kebersamaan hanya disaat – saat tertentu. Tapi jagalah kebersamaan itu di setiap saat apapun yang terjadi, karena sesungguhnya hidup ini singkat.

Janganlah kita mencari – cari / menguji kekurangan atau kelemahan satu sama lain. Karena disaat kita mencari – cari dan menguji kelemahan dan kekurangan orang lain, hal itu pasti kita temukan banyak sekali. Tapi bertanyalah kepada diri kita sendiri, apakah itu berarti saya orang jauh lebih baik

Jadilah orang yang selalu dapat dipegang setiap janji – janjinya dan setiap kata – katanya. 

Karena itu mencerminkan harga diri setiap pribadi.

Jangan pernah lari dari masalah, karena di saat kamu berlari, dimanapun kamu singgah, disitulah terdapat masalah yang sama. 

Tapi jadilah seseorang yang selalu menyelesaikan setiap masalah dengan hati yang penuh dengan kesabaran.

Jadilah kita orang – orang yang setiabukan karena menerima sesuatu. Tapi jadilah kita setia karena kita memang selalu hidup berdasarkan kasih.

Hal – Hal tersebut hanya sebagian kecil dari apa yang ingin saya sampaikan.

Saya tidak berkata bahwa tidak semua orang dapat memiliki sifat kedewasaan karena pada akhirnya dalam tingkatan kehidupan, setiap orang pasti akan mencapai kedewasaan. Tetapi ada yang mencapainya saat ia muda, saat masih memiliki banyak waktu kesempatan & ada yang mencapainya saat ia sudah tidak lagi memiliki banyak pilihan dan banyak kesempatan.

Kedewasaan itu butuh keinginan yang kuat dan pengorbanan Karena kedewasaan tidak dapat diperoleh tanpa konsistensi seseorang dalam menjalankannya.


Tapi sekali lagi saya ingatkan, kedewasaan bukan sesuatu yang diperoleh dari sebuah paksaan karena orang lain maupun keadaan. 

Tapi kedewasaan adalah sebuah pilihan. Bukan pilihan orang lain, melainkan pilihan dari diri sendiri.

Artikel Terkait

0   comments

Post a Comment

Cancel Reply

TWITTER


W E L C O M E